Jumat, 25 November 2011

Tips dan Cara Memformat Ulang Hard Disk dan Menginstall Ulang OS Windows atau Linux pada Komputer PC / Laptop

Teknologi komputer saat ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dengan kehidupan manusia. Dimanapun berada dan kapanpun waktunya, keberadaan teknologi ini hampir pasti ditemui. Lebih-lebih kita yang dalam kesehariannya berada di lingkup perkantoran (sekecil apapun perkantoran tempat kita berada) sampai kita yang bertaut langsung dengan keberadaan komputer, tentu akan berinteraksi dengan teknologi yang awalnya digunakan untuk sekedar alat hitung ini.

Masalah yang bersifat fatal dan parah bisa saja terjadi kapan dan di mana saja tidak memandang merk dan harga komputer PC (Personal Computer) atrau laptop Anda. Terkadang komputer tidak bisa masuk ke sistem operasinya (misalnya Windows) akibat banyak hal seperti terkena virus, file booting hilang, bad sector, komputer lambat, komputer sering hang, salah seting dan berbagai masalah lainnya. Terutama dalam penyimpanan data dengan Hard Disk Drive (HDD).


Pada tips ini akan diberikan beberapa langkah mudah yang dapat dilakukan sendiri walaupun tidak secara mendetail.

A. Langkah dan Tahap Format Ulang Hard Disk

1. Back up (dibuat cadangannya) file penting Anda yang ada pada hardisk karena dengan format akan menghapus semua file yang ada di hard disk Anda dengan cara dikopi ke media lain seperti flash disk atau dalam piringan Compact Disk (CD). Jika Anda punya cd-rw drive atau dvd-rw drive anda bisa membakar file anda ke dalam CD atau DVD ini. Cara lain backup adalah dengan flash disk, disket floppy, disket zip, pindah file ke jaringan network lan atau internet pada komputer atau server lain dan lain-lain.

2. Setelah dibackup, langkah selanjutnya adalah membuat Windows boot disk / rescue disk pada disket floppy 1.44 MB atau lebih bagus lagi membuat CD bootable dengan satu sistem operasi. Disket atau CD ini bertujuan untuk booting langsung ke disket tidak melalui harddisk anda. Istilahnya Anda akan menggunakan OS Microsoft DOS (Disk Operating System) yang ada pada disket yang Anda buat.

3. Ganti Setting BIOS
Saat komputer dinyalakan Anda harus langsung masuk ke tampilan BIOS untuk setting pilihan urutan boot. Caranya ketika komputer baru dinyalakan anda menekan dan menahan tombol Del sampai bios muncul di layar monitor komputer Anda. Untuk tiap komputer langkah ini tidak sama. Ada yang menekan tombol Del (biasanya komputer dengan IBM BIOS), ada yang dengan menekan tombol F1, tombol F2, dan ada yang sebagian komputer yang untuk masuk BIOS dengan menekan dua tombol secara bersamaan (misalnya tombol Shift+Delete). Ganti urutan booting dengan urutan pertama floppy disk dan CDRom untuk Anda yang menggunakan CD bootable.

4. Format Hard Disk
Setelah BIOS diganti serta disave, Anda masukkan disket atau CD bootable kemudian restart komputer Anda. Nanti komputer Anda akan otomatis mengulang boot dari disket atau CD bootable tersebut dan Anda dapat memiilih boot with CD-Rom support (booting dengan dukungan CDRom) atau Boot without CD-Rom support (booting tanpa dukungan CDRom) supaya proses booting bisa lebih cepat.

5. Setelah masuk ke command prompt (A:/>), ketik format c: lalu tekan enter.

Tampilan selengkapnya : A:/>FORMAT C: (Enter)

Pada langkah ini, Anda dapat menambahkan beberapa parameter (perintah tambahan yang mengikuti perintah FORMAT ini. Misalnya :

/S : untuk memberikan sistem pada disk yang diformat

/V : untuk menuliskan volume label (sering disebut nama disk)

Kalau hard disk terdiri dari beberapa partisi, kita perlu melakukan langkah nomor 5 untuk partisi yang berbeda.Sehingga pemformatan disesuaikan dengan jumlah partisi Anda yang ada. Jika anda punya partisi 3 buah maka tambah perintah format d: dan format e:. Jika semua beres dan berjalan lancar maka proses format ulang telah selesai. Kini harddisk Anda menjadi seperti baru kembali.

B. Langkah dan Tahap Install Ulang OS Windows dan Linux

1. Install Windows 98 / 2000 / ME / XP / Vista / Linux
Langkah pertama dalam mengistall ulang operating system pada komputer PC atau laptop Anda adalah booting ulang ke disket Anda dan pilih support cd-rom device. Setelah keluar command prompt lalu anda masukkan cd instalasi OS (CD bootable) Anda sesuai kebutuhan Anda. Kemudian cari drive cd-rom atau dvd-rom Anda dengan mengetik d: atau e: dan lain sebagainya sesuai lokasi drive cd atau dvd rom Anda.

Misalnya partisi hard disk Anda hanya satu (secara umum menjadi drive C), berarti posisi CD-Rom Anda di drive D. Namun jika partisi hard disk Anda ada 2 (secara umum menjadi drive C dan drive D), berarti letak CD-Rom atau DVD-Rom Anda berada di drive E.

Setelah ketemu Anda kemudian cari file setup.exe dengan perintah cdnama folder (dalam perintah yang diekskusi dari DOS, folder ini disebut Directory) untuk masuk ke dalam folder/directory.

Perintah CD.. untuk mundur satu folder level.

Perintah DIR atau DIR/W atau DIR/P untuk melihat list file yang ada pada folder tersebut. Kalau sudah ketemu maka jalankan setup.exe atau install.exe dengan mengetik nama file tersebut lalu tekan tombol enter satu kali saja (tampilannya : A:>SETUP (Enter)).

Langkah berikutnya Anda tinggal mengikuti instruksi/perintah yang ada pada installasi cd atau dvd os tersebut.

2. Setting Settingan Boot pada Bios

Setelah install ulang windows atau linux selesai, maka keluarkan disket flopyy 1,44 MB atau CD Bootable Anda dan masuk kembali ke menu bios setelah restart ulang. Pilih IDE-0 atau Harddisk sebagai first boot (booting urutan pertama). Floppy bisa Anda seting menjadi boot kedua dan cd-rom menjadi boot ketiga, atau Anda atur menurut kebutuhan Anda. Jadi, Anda bebas menentukannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda. Sehabis itu direstart ulang kembali.

3. Install Driver dan Software
Jika sudah berhasil masuk ke tampilan windows atau linux awal, selanjutnya anda nginstall driver untuk sound card, printer, scanner, kabel data, dan sebagainya sesuai hardware yang ada. Anda harus mencari dan memiliki sendiri driver tersebut. Setiap jenis komputer memiliki driver yang berbeda. Biasanya anda akan diberi cd driver saat anda membeli komputer atau hardware lainnya. Tanpa driver maka peralatan yang terhubung pada komputer laptop atau pc tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Selasa, 22 November 2011

Sistem Bilangan

SISTEM BILANGAN

  1. Sistem Bilangan dan Bilangan Desimal

Suatu sistem bilangan adalah suatu himpunan aturan, nama, dan lambang yang digunakan untuk mewakili bilangan.

Setiap bilangan asli N dalam notasi menurut kedudukan diwakili oleh pernyataan:

dengan:

N : himpunan angka yang mewakili suatu bilangan

R : radiks atau dasar sistem bilangan atau orde bilangan

n+1 : banyaknya angka dalam bilangan itu

ai : angka yang bernilai dari 0 sampai R-1 (i = 0, 1, 2, …R-1)

Secara umum, sistem bilangan tempat nilai itu berlaku untuk setiap radiks berupa bilangan bulat 2, dan suatu angka dengan kedudukan i mempunyai bobot Ri. Pada pernyataan diatas tidak berlaku sistem yang menggunakan satu angka (R<2).

Sistem desimal adalah sistem bilangan yang mempunyai radiks 10. dalam sistem desimal, semua diwakili oleh deretan angka 0 sampai 9. Setiap bilangan asli dalam sistem desimal selalu dapat ditulis sebagai:

dengan:

a0 adalah banyaknya satuan

a1 adalah banyaknya puluhan dan seterusnya.

Dalam bentuk yang disederhanakan, bilangan tersebut dapat ditulis sebagai suatu barisan angka ai (i = 0, 1, ..., n):

N anan-1...a1a0 (1.3)

Dalam hal di atas tanda plus di antara suku-skunya telah dihilangkan dan 10 berpangkat itu secara otomatis dimengerti hadir. Jadi urutan atau kedudukan setiap angka disebelah kiri selalu lebih tinggi daripada yang di kanannya dengan faktor 10.

Angka terkiri dikatakan sebagai angka yang paling berarti (most significant digit-MSD) dan angka terkanan adalah angka yang paling kurang berarti (least significant digit-LSD).

Persamaan (1.1) dapat diperluas untuk bilangan nyata positif dengan memanfaatkan pangkat negatif:

Bilangan nyata positif itu lazimnya ditulis secara ringkas dengan memisahkan suku yang pangkatnya positif dan nol dari suku yang yang berpangkat negatif dengan suatu tanda radiks (biasanya tanda titik atau koma). Angka di kiri tanda radiks itu disebut sebagai bagian bulat dan yang di kanan tanda radiks disebut bagian pecahan.

  1. Perubahan radiks

Setiap bilangn N dalam sistem desimal dapat diubah menjadi suatu bilangan dengan radiks R. Urutan pengubahannya adalah sebagai berikut:

a. Tentukan pangkat tertinggi, n, pada R yang tidak lebih besar dari N.

b. Bagilah N dengan Rn. Hasil baginya, an merupakan angka pertama untuk N dan sisanya, r1, digunakan pada langkah (c).

c.i. Jika r1 Rn-1, bagi r1 itu dengan Rn-1 untuk mendapatkan hasil bagi an-1, yang merupakan angka kedua untuk N. Sisanya, r1, digunakan pada langkah (d).

c.ii. Jika r1 <>n-1, angka kedua untuk N adalah 0 dan r1 digunakan pada langkah d.

d. Ulangi langkah c dengan hasil (c.i.) atau (c.ii.) dan teruskan pembagian itu hingga semua pangkat R yang kurang dari n telah digunakan semua.

Contoh 1.1:

      • Ubahlah bilangan desimal 97 menjadi suatu bilangan dengan radiks 3!

      • Carilah setara desimal untuk 2312 pada sistem bilangan dengan radiks 4!

Catatan:

Cara pengubahan bilangan desimal (radiks 10) ke radiks lain dapat juga dilakukan dengan metode pembagian berurutan.

Contoh 1.2:

  • Ubahlah bilangan desimal 81 menjadi suatu bilangan dengan radiks 5 dengan metode perubahan radiks diatas dan metode pembagian berurutan kemudian bandingkan hasilnya!

  1. Bilangan Biner

Dalam sistem digital bilangan desimal bukan merupakan sistem yang paling efisien untuk dipakai. Sistem bilangan biner secara luas digunakan dalam rangkaian logika dan sistem digital yang lain. Bilangan biner merupakan bilangan dengan radiks 2 (diwakili oleh deretan angka 0 dan 1 atau diwakili dengan 2 angka yang berbeda), bukan 0 sampai dengan 9 (atau diwakili dengan 10 angka yang berbeda) seperti pada sistem desimal. Kedua angka tersebut merupakan perwakilan dua keadaan dalam rangkaian logika: hidup dan mati atau ada tiadanya sinyal (pulsa) atau tegangan tinggi dan tegangan rendah.

Angka-angka biner (0 atau 1) disebut sebagai bit.

Aturan untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan biner dan sebaliknya mengikuti aturan yang telah dibahas dalam Subbab (1.2.)

Apabila pengubahan dengan metode pembagian berurutan, maka dilakukan dengan langkah-langkah:

    1. Berturut-turut bagi bilangan yang diketahui dengan 2.

    2. Letakkan hasil baginya tepat dibawah bilangan yang dibagi itu.

    3. Letakkan sisa pembagian itu disamping kanan hasil bagi tersebut.

    4. Bilangan biner setaranya akan terbentuk oleh sisa pembagian itu dengan sisa terakhir menjadi angka pertama dan sisa pertama menjadi angka terakhir.

Untuk bilangan pecahan desimal, pengubahan itu dapat dilakukan dengan langkah berikut:

  1. Berturut-turut kalikanlah pecahan desimal itu dengan 2.

  2. Tulislah hasil perkalian itu secara lengkap, tetapi pisahkan bagian bulat dari bagian pecahannya.

  3. Letakkan hasilkali tersebut tepat dibawah bilangan yang dikalikan itu

  4. Lakukan perkalian itu hanya untuk bagian pecahannya saja dengan mengabaikan bagian bulatnya sampai semua angka dibagian pecahannya sama dengan nol atau sampai banyaknya angka yang diperlukan untuk derajat ketepatan telah dicapai.

  5. Bagian bulat hasil perkalian tersebut yang pertama yang diperoleh dari perkalian yang pertama merupakan bagian pecahan bilangan biner yang pertama.

Catatan:

Ada cara yang lebih mudah untuk mengubah bilangan desimal ke bilangan biner yaitu berdasarkan nilai tempat kedudukan

......

16

8

4

2

1

........

24

23

22

21

20

Contoh 1.3:

  • Ubahlah bilangan desimal 10 ke bilangan biner!

Jawab:

10 merupakan penjumlahan dari 2+8, maka:

1

0

1

0

setara binernya

8

4

2

1


23

22

21

20


  1. Bilangan Oktal

Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem bilangan dengan radiks 8. Sistem oktal tersebut mempunyai delapan lambang atau angka. Delapan angka yang dipakai itu adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7.

Aturan untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan oktal dan sebaliknya mengikuti aturan yang telah dibahas dalam Subbab (1.2.)

Hubungan antara oktal dengan biner diperoleh dengan menghitung sampai dengan tujuh dalam masing-masing sistemnya:

000 001 010 011 100 101 110 111 setara biner

       

0 1 2 3 4 5 6 7 oktal

Contoh 1.4:

  • Ubahlah bilangan oktal 45 menjadi bilangan biner setaranya:

4 5

100 101

Dari contoh diatas, setiap angka oktal itu diubah menjadi setara binernya

Pengubahan bilangan biner ke oktal juga tidak sukar, hanya memerlukan proses kebalikannya. Yang perlu diingat adalah untuk mengubahnya harus mengelompokkan bilangan biner itu tiga demi tiga mulai dari tanda binernya, kemudian mengubah masing-masing kelompok tersebut menjadi setara oktalnya.

Contoh 1.5:

  • Ubahlah 1101.1101012 = .......8

  • Berapakah setara biner untuk bilangan desimal 103? Ubahlah menjadi oktal terlebih dahulu sebelum diubah menjadi bilangan biner!

  1. Bilangan Heksadesimal

Bilangan heksadesimal adalah suatu sistem bilangan dengan radiks enambelas. Bilangan heksadesimal mempunyai enambelas angka dari 0 sampai 9 ditambah dengan A, B, C, D, E dan F.

Seperti pada bilangan oktal, pada bilangan heksadesimal karena enambelas adalah 24, pengubahan dari heksadesimal ke biner menjadi sederhana.

Misalnya untuk mengubah 4BF16 menjadi biner, maka: 4 B F adalah 0100 1011 1111

Dalam hal ini setiap angka heksadesimal diubah menjadi setara binernya, pengelompokan disini adalah 4 bit.

Contoh 1.6:

  • Ubahlah 00001001111112 menjadi bilangan heksadesimal!

Dalam sistem heksadesimal, dua angka dapat dengan rapi mewakili byte (8-bit), dan 2n angka mewakili suatu kata n-byte. Suatu angka heksadesimal dengan 4 bit kadang-kadang disebut sebagai nibble.

  1. Aritmatika Bilangan Biner

    • Untuk mendapatkan aturan penambahan dalam bilangan biner perlu dibahas 4 kasus sederhana berikut:

    1. 0 + 0 = 0

    2. 0 + 1 = 1

    3. 1 + 0 = 1

    4. 1 + 1 = 10 (0 dengan simpanan 1)

Contoh 1.7:

  • Jumlahkan bilangan biner 101 dengan 110!

    • Untuk mengurangkan bilangan biner, ditinjau terlebih dahulu 4 kasus berikut:

  1. 0 – 0 = 0

  2. 1 – 0 = 1

  3. 1 – 1 = 0

  4. 10 – 1 = 1

Dalam operasi pengurangan tersebut, seperti halnya dengan pengurangan bilangan desimal, dilakukan kolom demi kolom. Bila perlu dilakukan peminjaman dari kolom dengan urutan yang lebih tinggi.

Contoh 1.8:

  • Hitunglah 1102 dikurangi dengan 1012

    • Perkalian bilangan biner juga seperti halnya dengan bilangan desimal.

  1. 0 x 0 = 0

  2. 0 x 1 = 0

  3. 1 x 0 = 0

  4. 1 x 1 = 1

Contoh 1.9:

    • Kalikan bilangan biner 1011 dengan 101!

      • Pembagian dengan bilangan biner mempunyai pola yang sama seperti halnya dengan bilangan desimal.

Daftar Pustaka:

Mismail, Budiono. 1998. Dasar-dasar Rangkaian Logika Digital. Bandung: Penerbit ITB.

File Sistem yang ada pada Windows

PADA WINDOWS:

1. FAT12 (File Alocation Table 12)

FAT12 adalah sistem berkas yang yan memiliki batas maximum 12-bit, sehingga hanya dapat menyimpan hingga 4096 unit alokasi saja. Sistem berkas ini adalah sistem berkas asli dari FAT yang pertama kali digunakan dalam sistem operasi MS-DOS. Karena beberapa sistem operasi Windows menggunakan ukuran unit alokasi sistem berkas yang dibuat berdasarkan ukuran sektor (kelipatan 512 byte, dari 1 sektor hingga 16 sektor), FAT12 memiliki batasan pada kapasitasnya, yakni hingga 32 Megabyte. Karena itulah, FAT12 umumnya hanya digunakan sebagai sistem berkas untuk media penyimpanan floppy disk.

2. FAT 16 (File Allocation Table 16)

FAT16 adalah sistem berkas yang memiliki batas hingga 16-bit, sehingga dapat menyimpan hingga 65536 unit alokasi (65536 buah). Sistem berkas ini memiliki batas kapasitas hingga ukuran 4 Gigabyte. Sistem ini dikenalkan MS-DOS pada tahun 1981. Ukuran unit alokasi yang digunakan oleh FAT16 bergantung pada kapasitas partisi yang hendak diformat, jika ukuran partisi kurang dari 16 Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT12, dan jika ukuran partisi lebih besar dari 16 Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT16. Keuntungan FAT16 adalah dapat beoperasi di banyak system operasi seperti Windows, Linux dan Unix. Kekurangan FAT16 adalah mempunyai kapasitas tetap jumlah cluster didalam partisis erta tidak mendukung kompresi, enkripsi dan kontrol akses didalam partisi

3. FAT 32 (File Allocation Table 32)

FAT32 adalah versi sistem berkas FAT yang paling baru, yang diperkenalkan ketika Microsoft merilis Windows 95 OEM Service Release 2 (Windows 95 OSR2). Karena menggunakan tabel alokasi berkas yang besar (32-bit), FAT32 secara teoritis mampu mengalamati hingga 4294967296 unit alokasi. Meskipun demikian, dalam implementasinya, jumlah unit alokasi yang dapat dialamati oleh FAT32 adalah 268435456 unit. Tidak seperti FAT16, FAT32 memiliki keterbatasan untuk dipakai pada system operasi, system FAT32 akan berjalan dengan baik pada system operasi windows, seperti XP.

4. NTFS (New Technology File System)

NTFS di kenalkan pertama pada Windows NT, Sistem berkas NTFS memiliki sebuah desain yang sederhana tapi memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan keluarga sistem berkas FAT. NTFS menawarkan beberapa fitur yang dibutuhkan dalam sebuah lingkungan yang terdistribusi, seperti halnya pengaturan akses (access control) siapa saja yang berhak mengakses sebuah berkas atau direktori, penetapan kuota berapa banyak setiap pengguna dapat menggunakan kapasitas hard disk, fitur enkripsi, serta toleransi terhadap kesalahan (fault tolerance).

Senin, 07 November 2011

Desain Grafis Vector dan Bitmap

Grafis Vektor dan Bitmap

Grafis Vektor

Grafis vektor adalah objek gambar yang dibentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan rumusan matematika tertentu.Gambar vektor umumnya berukuran lebih kecil bila dibandingkan dengan gambar bitmap. Beberapa format gambar vektor di antaranya: .CDR, .AI, .SVG, .EPS, dan dll .

Gambar Vektor menggabungkan titik-titik garis untuk menjadi sebuah objek, sehingga gambar tidak menjadi pecah biarpun diperbesar atau diperkecil, tidak seperti gambar Bitmap.

Untuk menampilkan citra bitmap pada monitor atau mencetaknya pada printer, komputer menterjemahkan bitmap ini menjadi pixel (pada layar) atau titik tinta (pada printer). Beberapa format file bitmap yang populer adalah BMP, PCX ,TIFF. JPEG, GIF, dll.

Grafis Bitmap

Grafis Bitmap adalah objek gambar yang dibentuk berdasarkan titik-titik dan kombinasi warna.Kerapatan titik-titik tersebut dinamakan resolusi, yang menunjukkan seberapa tajam gambar ini ditampilkan, ditunjukkan dengan jumlah baris dan kolom, contohnya 1024x768

Kelebihan dan Kekurangan Grafis Vektor dan Bitmap

Kelebihan Grafis Vektor

· Ruang penyimpanan untuk objek gambar lebih efisien
· Objek gambar vektor dapat diubah ukuran dan bentuknya tanpa menurunkan mutu tampilannya
· Dapat dicetak pada resolusi tertingi printer Anda
· Menggambar dan menyunting bentuk vektor relatif lebih mudah dan menyenangkan

Kekurangan Grafis Vektor

· Tidak dapat menghasilkan objek gambar vektor yang prima ketika melakukan konversi objek gambar tersebut dari format bitmap

Kelebihan Grafis Bitmap
· Dapat ditambahkan efek khusus tertentu sehingga dapat membuat objek tampil sesuai keinginan.
· Dapat menghasilkan objek gambar bitmap darionjek gambar vektor dengan cara mudah dan cepat, mutu hasilnya pun dapat ditentukan

Kelemahan Grafis Bitmap
· Objek gambar tersebut memiliki permasalahan ketika diubah ukurannya, khususnya ketika objek gambar diperbesar.
· Efek yang diidapat dari objek berbasis bitmap yakni akan terlihat pecah atau berkurang detailnya saat dicetak pada resolusi yang lebih rendah

Aplikasi untuk membuat grafis vektor dan bitmap

CorelDraw merupakan salah satu program yang banyak digunakan dalam pembuatan desain grafis dan editing Bitmap yang dilengkapi dengan full color management system dan interactive tools yang memudahkan dalam pembuatan dan editing suatu objek.
Sedangkan Adobe Photoshop merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan unuk mengedit sebuah gambar (image) menjadi gambar yang lebih menarik, serta bisa menyunting foto dan gambar-gambar yang telah di-scan ke dalam komputer.

Macam- macam aplikasi Grafis

1. Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)

Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan sejenisnya. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

- Adobe FrameMaker

- Adobe In Design

- Adobe PageMaker

- Corel Ventura

- Microsoft Publisher

- Quark Xpress

2. Aplikasi Pengolah Vektor/Garis

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

- Adobe Illustrator

- Beneba Canvas

- CorelDraw

- Macromedia Freehand

- Metacreations Expression

- Micrografx Designer

3. Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semu objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggapa sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik.

Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah:

- Adobe Photoshop

- Corel Photo Paint

- Macromedia Xres

- Metacreations Painter

- Metacreations Live Picture

- Micrografx Picture Publisher

- Microsoft Photo Editor

- QFX

- Wright Image

4. Aplikasi Pengolah Film/Video

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini adalah:

- Adobe After Effect

- Power Director

- Show Biz DVD

- Ulead Video Studio

- Element Premier

- Easy Media Creator

- Pinnacle Studio Plus

- WinDVD Creater

- Nero Ultra Edition

5. Aplikasi Pengolah Multimedia

Program yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

- Macromedia Authorware

- Macromedia Director

- Macromedia Flash

- Multimedia Builder

- Ezedia

- Hyper Studio

- Ovation Studio Pro